- Back to Home »
- BASIS DATA »
- RDBMS (Relational Database Management Systems)
Minggu, 13 Oktober 2019
Kali ini saya mau mengulas sedikit
tentang materi yang telah saya pelajari dalam pembelajaran basis data,
yaitu RDBMS ( Relational Data Base Management System )
1. Pengertian RDBMS
Sebuah sistem manajemen basisdata
relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database
management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara
lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didesain untuk
mengatur/ memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan
secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan
penggunanya. Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang
kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun
pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang
memiliki perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang
dibutuhkan (pada saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi)
untuk mendukung jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat
banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal
dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari
investasi perusahaan.
2. Sejarah RDBMS
Edgar F. Codd memperkenalkan istilah
ini pada makalah seminarnya yang berjudul “A Relational Model of Data for Large
Shared Data Banks”. Salah satu definisi yang cukup dikenal secara luas atas
sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun demikian, pada
awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh
elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan
terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata
yang lebih luas. Dalam cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria
berikut: * menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan
dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel beriisi
sekumpulan baris dan kolom) * menyediakan operator relasioanl untuk
memanipulasi data dalam bentuk tabular Sistem yang pertama kalinya yang secara
relatif memenuhi implementasi atas sebuah model relasional adalah Pusat Studi
Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi lain yang
mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama kalinya dijual secara
komersil sebagai RDBMS adalah Multics Relational Data Srore pada tahun 1978.
Yang lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12.
3. Arsitektur RDBMS
Arsitektur RDBMS memiliki banyak
karakteristik yang membedakan dari model penyimpanan data lainnya. Perbedaan
yang paling penting adalah pemisahan segi fisik dari segi logika suatu data.
Dalam RDBMS, seluruh data secara logika tersimpan di dalam tabel-tabel, yang
merupakan kumpulan dari baris dan kolom. Sistem pencarian data di dalam RDBMS
menggunakan index yang merupakan struktur data yang terpisah dari tabel dan
menyimpan hanya nilai terstruktur dari kolom-kolom dan alamat fisiknya.
Disamping itu dengan didukung oleh penggunaan index dapat mempercepat proses
pencarian data di dalam database.
Faktor penting lainnya dari
arsitektur RDBMS adalah integrity constraints. Dengan Integrity Constraints
tabel-tabel dihubungkan dengan key. Key adalah beberapa kolom atau kombinasi
kolom kolom yang secara unique mengidentifikasi setiap tabel. Sebuah key yang
secara unique bagi suatu tabel dapat berdiri sebagai kolom yang tidak unique
bagi tabel lainnya. Integrity Constraints adalah aturan "build in"
yang secara otomatis berpengaruh dalam mempertahankan integritas
database.
Aturan-aturan integritas ini biasa
dibuat atau dirancang oleh seorang perancang database. Karakteristik penting
lainnya dari arsitektur RDBMS adalah adanya "Optimizer". Optimizer
adalah sebuah sistem pakar yang bertugas untuk menentukan cara pemrosesan yang
paling efesien bagi suatu database.
4. Elemen-elemen RDBMS
Database:
Sekelompok tabel data berisi
informasi yang berhubungan. Perhatikan bahwa suatu database dapat terdiri dari
satu tabel saja.
Table:
Sekelompok record data, masing-masing
informasi yang sejenis. Dalam contoh catalog perpustakaan, catalog itu sendiri
merupakan tabel data.
Record :
Entri tunggal dalam tabel; entri
tersebut terdiri dari sejumlah field data. Dalam catalog perpustakaan, record
adalah salah satu baris entri tunggal.
Field :
Item (kolom) tertentu dari data dalam
record. Dalam satu buku telepon, sekurang-kurangnya dapat dikenali empat field
: nama keluarga, nama depan, alamat, dan nomor telepon.
Index :
Tipe tabel tertentu yang berisi
nilai-nilai field kunci atau field (yang ditetapkan oleh pemakai) dan pinter ke
lokasi record yang sebenarnya. Nilai-nilai dan pointer ini disimpan dalam
urutan tertentu (sekali lagi ditetapkan oleh pemakai) dan mungkin digunakan
untuk menyajikan data dalam urutan database.
Query :
Perintah SQL yang dirancang untuk
memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan
operasi pada tabel. Meskipun perintah SQL dapat dijalankan langsung dari
program, query sebagai enjin perintah dan menyimpannya dalam database itu
sendiri - ini berguna, jika perintah-perintah SQL sering kita gunakan,
sebagaimana perintah yang memanggil record untuk laporan bulanan tertentu. Bila
query disimpan dalam database, biasanya kompilasi. Kompilasi query memperbaiki
kinerja program kita kerana mesin database tidak harus menerjemahkan (atau
menguraikan) perintah SQL.
Filter (Pembatas Kondisi) :
Filter sebenarnya bukan merupakan
bagian dari database, namun ia digunakan bersama urutan indeks dan sort untuk
menentukan data mana yang diproses atau ditampilkan. Filter adalah pembatas
kondisi yang dikenakan pada data
View :
View data terdiri atas jumlah record
yang tampak (atau diproses) dan urutan penampilannya (atau pemrosesannya). View
khususnya dikendalikan oleh filter dan indeks.
5. Variasi Dinamis
Keluhan yang muncul dan dikenal
secara umum terhadap keberadaan RDBMS adalah kenyataan bahwa implementasi yang
ada saat ini dipandang sebagai terlalu “statis”. Spekulasipun bermunculan
terhadap kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basisdata generasi baru yang
menggunakan model “relasional secara dinamis” dengan kolom yang bisa dibuat
secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis, didefinisikan secara
dinamis. Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai map (kamus ataupun larik
asosiatif) dan kolom-kolom yang tidak dikenal secara sederhana disajikan
sebagai field kosong. Beberapa kalangan menganggap hal ini menyalahi model
relasioal murni, namun kalangan lain menyanggah bahwa sebuah penggunaan map
hanyalah sebagai detil implementasi saja. Sehingga dalam pandangan ini, sebuah
“kolom yang tidak ditemukan/tidak ada” secara sederhana hanyalah dipandang
sebagai perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan cara penyajian saja.